18 Juni, 2011

About Jodoh

JODOH SEJATI

Jodoh adalah hal yg ghaib, tetapi ketika manusia bisa menjalani nilai-nilai kefitrahan, maka dia akan ditunjukkan jodohnya. Meski orang yang kita ketahui sebagai jodoh kita juga belum tentu mau kita ajak menikah. Semua tidak seperti angan-angan kita hanya dengan sholat Istikharah kemudian "seolah-olah" kita diberi petunjuk untuk menentukan jodoh kita. Padahal keputusan itu produk dari hati atau nafsu kita, karena memang kita sudah ada rasa suka dengan orang yang kita maksud. Nah, ketika kita menjalaninya sampai pada tahap pernikahan kemudian terjadi sesuatu yang tidak kita inginkan, akhirnya kita menyalahkan Allah, padahal ini bukan pilihan-NYA, karena ketika memilih pilihan (jodoh) kondisi kita masih diliputi nafsu, dan pilihan itu adalah murni dari pilihan (nafsu) kita sendiri.

Jadi, bukan ajaran Shalat Istikharahnya yang kurang benar, tetapi hal ini murni dari ketidaksiapan kita dalam menata hati, rasa, dan nafsu kita untuk dapat “Menjemput Opini Allah Swt”, sehingga tidaklah layak kita bernegative thinking kepada Allah, yang mana sejatinya kitalah yang kurang bisa menjalankannya secara benar. Sebenarnya jodoh itu tidak perlu diterawang, diramal, atau dengan pengasihan, pelet, dan sebagainya. Jika kita berjalan sesuai fitrahnya dan belajar akan kepasrahan kepada Allah dengan benar, maka justru kita akan semakin akurat dalam menentukan jodoh sebagai pendamping hidup.

Jodoh itu bukan menyatukan dua hati yang berbeda, tetapi menyatukan satu hati yang terbelah menjadi dua. Sehingga kekurangan dari yang satu, yang satunya lagi bisa membantu dan melengkapi. Jadi dalam jodohpun masing-masing memiliki tugas yang mesti ditanggungnya sendiri-sendiri sesuai fitrahnya/jatah tugas sebagai apa kedudukannya, apakah sebagai istri atau sebagai suami (kalau memang jodoh itu telah dapat bersatu didalam tali ikatan pernikahan). Dan semua diikrarkan serta disumpahkan dihadapan Allah.

Sehingga cinta atas dasar raga, rasa, jiwa, sukma hingga cinta dalam hidupnya semua disujudkan pada Allah. Oleh karena itu cintaku untuk istri/suami adalah refleksi dari cintaku kepada Allah, cintaku kepada anak-anakku adalah manifestasi cintaku kepada Allah. Nah, bila sudah seperti itu diharapkan tidak ada perselingkuhan, atau penganiayaan maupun saling menyalahkan dari keduanya, karena semua terwujud atas dasar menjalankan kewajiban hanya untuk Allah.

Kenapa tidak semua manusia diberitahu tentang rahasia jodoh...? Jawabannya sangat simpel, yaitu : tidak semua manusia siap dan mau menjalani dengan jodoh yang sebenarnya. Makanya hanya orang-orang dalam kondisi fitrahlah yang akan ditunjukkan tentang rahasia jodoh, mengapa demikian...? Karena orang-orang dengan kefitrahan akan lebih mampu menerima jodohnya apa adanya, sesuai fitrah/jatah yang mesti dia peroleh, dan inilah yang disebut RAHMAT Allah. Rahmat Allah bagi orang-orang yang mengutamakan nilai fitrah sebagai sandaran hidup adalah bukan sesuatu yang berujud kesenangan ataupun keindahan saja namun apapun itu bentuknya, apapun itu wujudnya kalau itu rahmat dari Allah semua baik dan benar adanya, demikian juga dengan JODOH.

Siapkah kita menjalankan kodrat dan takdir sebagai manusia yang bersandar pada nilai fitrah disetiap perjalanan hidup kita...? Dan siapkah kita menerima jodoh pilihan Allah meski tak selamanya pilihan Allah sesuai dengan selera kita...? Coba tanyakan kepada diri kita, sebelum Allah akan mengkabulkan permintaan kita untuk mengerti jodoh kita yang sesungguhnya.

Mengapa setelah Istikharah belum mendapat jawaban...?

Jika masih tiada petunjuk apa-apa, usahakan satu hingga tiga malam. Jika tiada juga, bolehlah diambil langkah mengikut pertimbangan sendiri atau boleh kita minta pendapat dari orang-orang alim.

Cara KEDUA, menggunakan akal fikiran yang Allah bekalkan kepada kita. Caranya :

  1. Buat pertimbangan sendiri. Fikirkan pro dan kontranya dari banyak sudut. Kita sendiri lebih tahu situasi kita berbanding orang lain.
  2. Minta pendapat orang tua-tua, orang-orang soleh, sahabat dekat, dan kerabat dekat yang bisa dipercaya.
  3. Berbicara dengan teman kita itu jika takut dan ingin aman dari fitnah. Sambil mencari jalan, sambil mengetahui pribadinya.

Gabungan ketiga cara ini insyaallah akan menghasilkan satu kesimpulan dalam diri kita, sampai ada jodoh kita sudah waktunya ataupun belum.

Berhasil ataupun tidak sesuatu urusan itu, tidak ada siapa pun yang tahu. Tidak ada yang mampu memberi jawaban. Kita manusia yang serba lemah hanya mampu merancang dan menjalankan. Hasilnya tetap berada di tangan Allah. Yang penting, kita jangan mengabaikan IKHTIAR. Kedua kaedah yang dijelaskan di atas tadi termasuk ke dalam ikhtiar. Allah suka orang yang berikhtiar. Apabila kita berikhtiar bersungguh-sungguh, pasti Allah memberikan yang terbaik buat kita. Apa yang sedang usahakan kini sebenarnya termasuk dalam ikhtiar.

Kita tahu, perjodohan ini bukan perkara yang mudah. Ia akan mempengaruhi susah senang bahagia derita kita pada masa akan datang. Sebab itulah jika kita sebentar yakin sebentar ragu. Itu memang kebiasaan, memang fitrah. Orang lain pun umumnya begitu juga.

Satu petuah, jadikan diri kita orang yang sholeh/sholehah, Allah akan hadirkan jodoh yang sesuai dengan iman kita.

0 komentar:

 

Blog Template by YummyLolly.com